Kamis, 03 Juli 2014

Naik Gunung

Di ketinggian tertentu saat turun aku berkata "Akhirnya naik gunung juga" teman yg saat itu ada disampingku tersenyum dan mengacungkan jempol. Ya,kami sama-sama tidak mengikuti ekskul pecinta alam (disekolahku bernama Vachera). Kami sama-sama baru naik gunung untuk pertama kalinya saat itu.
Sebenarnya pada pendakian sebelumnya aku ingin ikut,sungguh. Tapi sampai aku menangis sesenggukan ijin tidak keluar juga dari nyonya besar. Beruntung kali ini boleh,walaupun pada awalnya tidak.
Semoga pada pendakian selanjutnya aku bisa ikut lagi. Ya aku ketagihan! Di puncak semua terasa lebih indah. Kalau kamu belum pernah,cobalah! Tidak rugi naik gunung. Capekmu terbayarkan dengan keindahan ciptaan Tuhan. Alam tidak berkhianat, teman.
Aku masih ingat gelapnya malam memperindah pemandangan alam,lampu-lampu jalanan terlihat indah dari atas. Masih ingat aku hampir pesimis sampai puncak dan kelelahan ditengah jalan bersama satu teman. Masih ingat betapa bahagianya melihan tenda dome ada didepan mata. Masih ingat saat aku melihat Milky Way dengan jelas. Masih ingat saat melihat bintang bertaburan dengan indahnya seperti ketombe di angkasa sampai aku ketiduran diluar tenda karenanya. Masih ingat semilir hembusan angin dini hari. Masih ingat bahagianya memasak bersama dengan lauk berlimpah. Masih ingat canda tawa kami di puncak. Masih ingat eloknya pemandangan mentari pagi yg berkolaborasi dengan awan. Masih ingat. Semua terasa lebih dekat dan indah saat itu. Tuhan,alam,dan kita.
Aku bahagia dan bersyukur diberi kesempatan itu. Kamu harus naik gunung walaupun sekali dalam seumur hidupmu!

Oiya kalau mau lihat foto,aku mengunggah beberapa di akun Instagramku;madheayu.